Minggu, 24 Juni 2012

Cloud (3)

   Aku mendengus kesal lalu menopang pipi dengan tangan kananku. Kesya menatapku bingung. Matanya mengerjap - ngerjap dengan gaya kelewat imut sambil terus memperhatikanku dengan mata hitamnya. Pagi ini aku berantem sama mama cuma karena masalah kecil. masalahnya cuma karena dasi sekolahku hilang dan sampai sekarang belum ditemukan keberadaannya. Masalah selanjutnya, hari ini hari Senin dan berarti akan ada upacara bendera. Katanya sih para murid tersayang yang tidak memakai perlengkapan lengkap akan diasingkan ke suatu tempat khusus di pojok lapangan dan akan diperkenalkan secara khusus pada seluruh murid dengan gelar " Murid teladan yang tak patut dicontoh ". Lebay sih, tapi itu kan cuma perumpamaan. Alhasil, dengan gengsi setinggi langit supaya ga dikasih gelar seperti itu aku merengek - rengek sama Kak Varey buat dipinjamin dasi SMP-nya dengan embel - embel bakal ngasih uang 50.000. Ngerasa bersalah dikit sih. tapi, who cares?. Akhirnya dia minjamin dasinya dengan setengah hati. Dengan nyengir sok bersalah aku berlari ke mobil dan memencet klakson mobil berkali - kali buat manggil papa yang masih asyik ngegodain burung kenarinya. Sebelum berangkat aku di berikan ceramah singkat tentang pentingnya menaruh barang pada tempatnya sama mama.
   " Dye, kamu kenapa sih? kok mukanya tambah jelek hari ini? " Tanya Kesya polos. Aku melotot ke arahnya. Antara sakit hati sama sebal.
   " Jadi kemarin - kemarin aku jelek gitu? " Sindirku malas. Kesya nyengir bersalah.
   " Yaaah, ga sih. Lebih tepatnya tidak terlalu " Aku hanya mendengus dan memalingkan wajah keluar kelas. Aku mengerutkan kening. Eh? kayaknya dari tadi dia liatin kami terus deh. cowok berkacamata tebal dengan rambut rada berantakan. Jangan - jangan dia salah satu fans-nya Anggle lagi.
   " Kesh! Jangan bikin Dye tambah bad mood dong " Tegur Anggle sambil memasukkan novel ke dalam tasnya. Kesya hanya merengut. Aku masih sibuk beralibi pada kemungkinan apa yang menyebabkan cowok biasa - biasa itu bisa nengok ke kami terus. Dia memelototiku, dengan kesal aku melotot balik ke dia. Cowok itu kaget karena merasa kepergok ( kayaknya ) lalu kabur entah kemana.
   " Oy semuanya!! " Seru Reaza sambil memukul - mukul papan tulis sekencang mungkin, dia ga sadar apa tu papan tulis udah hampir bobrok gitu. " Hari ini kita ga ada upacara jadi langsung mulai pelajaran pertama " 
   Seisi kelas 8Deatta mengeluh. Antara senang dan tidak senang. Senang karena ga usah upacara yang bisa menambah hitamnya kulit dan tidak senang karena pelajaran pertama adalah MTK yang diajar sama guru muda super galak. Hebat! Udah tau pelajaran MTK itu susah masih dikasih guru killer.
   Aku mendesis kesal. Kalau tau ga ada upacara aku ga bakal rela - relain ngorbanin uang 50.000-ku ke Kak Varey. Rugi boy! RUGI! Anggle menghela nafas kesal. Ketahuan banget belum kerja PR MTK. Astaga! Anggle itu, cantik iya, baik iya, kaya iya, tapi malasnya.... luar biasa. 
    Kesya menatapku prihatin, " Sabar ya Dye. Hidup itu penuh cobaan "
    " Whatever, i don't care "
***
    " Nyan Nyan " Kata Kesya sok imut pada seorang cewek. Cewek itu tersenyum ramah padanya sambil melambaikan tangan lalu berlalu begitu saja. Sebenarnya nama cewek itu Nayandha Vizca, cuma karena kesalahan pengetikan pas pembagian kelas di kertas daftar anggota kelas baru di tulisnya Nyaandha Vicza, jadi Kesya memanggilnya Nyan Nyan karna rada tertarik sama nama unik ( katanya ). bener - bener deh, tapi dia masih mending namanya jadi bagus gitu, nah si Ogit. Nama lengkapnya Wogito Sepurmen, di ( salah ) pengetikan malah dibikin Owgitho Supermen. Asli! satu kelas langsung ketawa ngakak, bener - bener plesetan yang sempurna. Lupakan sajalah, itu aib orang.
   " Jadi mau jajan apa? " Tanya Anggle tenang. Kesya nampak menimbang - nimbang sesuatu sedangkan aku hanya menggelengkan kepala.
    " Aku pengen makan sesuatu yang Wah " Kata Kesya " Kayak tahu dan tempe. ya! itu wah "
    Aku hanya lirik - lirikan sama Anggle. Si Kesya bukan sedang bercanda, tapi makanan itu memang baginya istimewa, alasannya sih karena Bang Geza suka tempe sama tahu, tapi kayaknya bukan itu alasan sebenarnya. tiba - tiba BB Anggle bergetar, kayaknya ada BBM. Kesya mengeluarkan BB-nya dengan doa kalau itu bukan BBM dari Reaza. Kesya membuka BBM dan seketika itu juga wajahnya memucat. Aku dan Kesya menatapnya bingung. " Kenapa Gle? "
    Anggle menatap aku dan Kesya bergantian, " Ini... "


Cloud (2) : http://fenadye.blogspot.com/2012/05/cloud-2.html
Hello! Welcome to Deyeo'si's Kingdom | Trifena | Thanks