Selasa, 31 Juli 2012

Kakakku

  Aku menyeka keringatku dengan punggung tangan sambil mengeluh. Rasanya badanku akan meleleh, Indonesia sedang musim kemarau dan kamu tau sendiri apa yang terjadi ketika matahari sedang dalam masa berjayanya. Hari ini aku sudah kelas 3 SMA. hahaha, hebat kan aku sudah besar. Kalau soal kuliah aku sudah memikirkannya sejak dulu, aku akan masuk universitas alumni kakakku. Walaupun itu universitas swasta dan biayanya mahal, tapi sebodo amat. 
   Kalau ngomongin soal kuliah, aku jadi ingat kejadian beberapa tahun yang lalu.

***
   Aku melihat kakakku dengan deg deg-an. Hari ini pengumuman UMB universitas negri yang dia ingini. sebulan lalu dia sudah menjalani semacam test yang aku ga tau maksudnya apa. Kakakku sudah bersiap dengan komputer di rumah. Papa Mama berdiri di samping kiri dan kanannya. Mama mengelus punggung kakak agar kakak menjadi sedikit tenang. Aku tau kalau kakak takut sekali.
   Kakakku itu orang yang cukup pintar dan optimis. Ia selalu menganggap semua ada jalannya. Dia bahkan sudah siap gagal. Tapi ku doakan dia berhasil untuk kali ini. Selama hidupnya, kakakku sudah 2 kali gagal besar. Pertama saat dia lomba menyanyi se-nasional sewaktu masih SD dan gagal masuk SMA favorit yang ingin ia masuki sejak masih SD ( ya, SMA yang aku masuki sekarang ini ). 
   Dengan tegang, Papa membuka website pengumuman UMB. Setelah keluar website-nya, kakakku dengan hati - hati mengetik nomor ujiannya. Aku menatap layar dengan deg deg-an yang luar biasa. Tiba - tiba, Mama dan Papa menatap kakak dengan muram. Aku yang sedari tadi duduk di kursi mulai berdiri dan melihat ke layar komputer. Tulisan BELUM BERHASIL terpampang jelas di layar komputer kami. Seketika itu juga aku menangis. Aku bukannya sok dramatis, tapi aku tau seberapa besar keinginan kakakku untuk masuk universitas ini. Dia benar - benar ingin masuk universitas ini sejak SMP. Ia sudah belajar dengan sungguh - sungguh, setiap hari dia bertanya padaku apakah ia akan masuk universitas itu. Aku hanya mengangguk walaupun dalam hati sedikit ragu.
   Kakak menatap murung layar komputer lalu meminta maaf kepada Papa dan Mama. Papa dan Mama mengangguk, Mama juga menangis sepertiku walau tak sebanjir air mataku. Papa memberikan motivasi singkat untuk membangkitkan semangat kakakku. Beruntunglah nun jauh di sana, ada universitas swasta yang cukup baik menerima kakakku lewat jalur prestasi, itu lho, karena dia sempat membawa nama harum provinsi kami di Indonesia sewaktu SD. Yah, udah diterima sejak berbulan - bulan lalu sih.
   Aku masih ingat ketika kakak balik badan dan tersenyum padaku sambil bilang, " Kakak gagal. Maafkan kakak ". Air mataku makin tumpah ruah, aku tau kakakku hanya berpura - pura kuat. Hari - hari selanjutnya TERLIHAT berjalan seperti biasa, pernah beberapa kali aku melewati kamar kakakku, terdengar tangisnya. Pasti ini berat untuknya. Seminggu kemudian kakakku berangkat ke universitas swasta-nya.

***
   Aku menghela nafas lalu membanting tubuh di sofa. Dulu kakakku tampak seperti orang yang selalu gagal. ya, itu DULU. Sekarang...
   Aku menghidupkan TV. Lalu tampak seorang wanita dan seorang lelaki sedang membawakan berita. Pembawaan mereka sangat santai dan menyenangkan, sehingga yang menonton berita ini bukan hanya orang tua saja, bahkan anak muda pun suka menonton acara berita ini karena kata mereka pembaca beritanya sangat ceria dan fresh. Pembawa acara Wanita tertawa dengan anggun lalu lanjut membacakan berita. Aku tersenyum bangga. Bagaimana tidak, itu adalah kakakku. Kakakku yang dulu gagal, kakakku yang selalu tersenyum walaupun ia suka menangis diam - diam, kakakku yang optimis.
   Sekarang dia menjadi orang yang luar biasa. Ia bukti nyata seorang yang pantang menyerah. Dialah yang memberiku bukti bahwa gagal bukan akhir dari segalanya.
   Inilah kakakku yang luar biasa. Aku sayang kakakku :)

Minggu, 29 Juli 2012

Cloud ( 5 )

  " Thezo? " Kata Kesya sambil melotot kaget. Thezo langsung menatapnya sinis.
  " Hei, mau sampai kapan kamu nempel ke aku? " Katanya tajam. Aku, Reaza dan Anggle hanya bengong ditempat sambil menonton adegan ala drama korea yang akan lebih indah kalau pemerannya bukan Kesya dan Thezo. Refleks Kesya langsung menjauhkan diri dari Thezo dan melakukan teknik berlindung yang ia pelajari di kursus taekwondo-nya.
  " Kenapa kamu bisa ada di sini? " Tanya Kesya dengan tatapan curiga yang menusuk. Thezo menatapnya dengan tatapan yang lebih sinis.
  " Kenapa kamu nabrak aku? " Tanyanya balik " Selain itu, ini jalan sekolah. Jadi kalau aku mau lewat, itu bukan masalah untukmu kan? "
  " Jadi, kalau kamu ada urusan sekarang, kamu pergi sana! " Kata Kesya judes. Kesya memang begitu, kalau udah ga seneng langsung nyerocos aja. 
  " Ini juga udah mau pergi " Thezo balik badan dan berjalan ke toilet " Cewek judes "
  Kesya manyun - manyun ga jelas, " Udah, lanjut nyapu aja "
 Aku dan Reaza tatap - tatapan lalu geleng - geleng ga jelas. Rasanya untuk hal ini kami cocok. Aku mengangkat bahu dan lanjut menyapu sebelum Ms. Ann melihatku tak bekerja.

***
  Aku membuka pintu rumah dengan malas. Kak Varey menatap bingung ke arahku sambil menggigit sendok ice cream-nya. " Kenapa Dye? " Tanya Kak Varey bingung melihat tampangku yang berantakan banget.
  Aku meliriknya sekilas lalu menghela nafas, " Hari ini jelek banget kak "
  " Hah? cerita - cerita dong " Pinta Kak Varey lalu meletakkan mangkuk ice creamnya dan menatapku serius. Aku mengibaskan tangan dengan malas, enggan bercerita dengannya. nanti bukannya dapat solusi malah jadi bikin masalah kalau cerita ke dia. " Ga seru nih " Keluh Kak Varey sambil manyun.
  " Daripada dengerin cerita aku yang ngebosenin lebih baik kakak belajar buat ujian nanti. udah kelas 9 juga " Nasihatku sok bijak. Kak Varey memutar bola matanya lalu kembali memakan ice creamnya dan mengangkat kaki-nya ke sofa.
  Aku menghempaskan badan ke sofa di samping Kak Varey, " Nonton apa kak? "
 " Gosip biasa. Ngebosenin " Jawab Kak Varey. Aku menoleh ke dia sekilas lalu memencet - mencet tombol remote TV. 
 " Nah, mending nonton ini aja " Usulku sambil menaik - turunkan alisnya. Kak Varey mengerutkan kening saat melihat TV. Aku mempromosikan sebuah stasiun televisi yang sedang menayangkan acara perlombaan sepak bola. Kak Varey langsung merebut remote dari tanganku dan mengganti dengan channel sinetron romance.
  " Ga usah sok gaya kamu. Aku tau kok kalau kamu ga suka bola " Komentar Kak Varey dengan ekspresi datar. Aku hanya tersenyum lebar. " Ngomong - ngomong, thanks ya buat uang lima puluh ribu-nya. berguna banget "
  Mood-ku kembali jelek mengingat insiden tadi pagi yang ngerugiin banget, " Emangnya tuh uang digunain buat apa kak? "
  " Tuh " Jawabnya singkat sambil menunjuk tumpukan komik dan novel di lantai. Aku mengerutkan kening.
  " Emang lima puluh ribu cukup buat beli buku sebanyak itu? "
  " Yah kalo di gabungin sama uang tabunganku sih cukup " Kak Varey menggoyangkan kepalanya cuek. Aku mencibir lalu berjalan ke kamar. Mau online.
  Iseng - iseng, aku membuka e-mailku yang udah berbulan - bulan ku cuekin. Aku membelalakkan mata saat melihat e-mail tak di kenal tampil di inbox-ku. Udah gitu pesannya cuma satu kata pula. " Halo "
  Siapa ya?

JKT48 - Hissatsu Teleport


Jump! Jump! Jump! Jump!
Lawanlah daya tarik dari cinta [ jump! jump! jump! ]
Hatiku sedikit saja layangkanlah [ jump! jump! jump! ]
Terbangkanlah orang yang kusuka

( Tolonglah teleport ) ( tolonglah teleport ) ( hissatsu teleport )

Jalan sekolah di pagi hari, kalian yang di depanku [ hey! boys! ]
Good Morning aku ucapkan, aku agak dicuekkin [ masa sih? ]
Aaah jika semua melihat [ uuuh ] 
laki-laki itu pemalu [ lucunya ]
Selalu pasang tatapan keren [ uuuh ]

Hingga di angkasa sana di kejauhan
Pertemuan antara kita berdua
Tempat yang tak ada siapapun
Hissatsu telepo-orto

Walau kucoba melewatimu, kau tampak tidak tertarik [ oh ya? ]
Kau pun berpaling dan berbicara, ayo lihat ke sini [ lihat ke sini ]
Ah jika saja aku bisa
Memakai satu kekuatan [ hoii ]
Dalam sekejap kau akan ku hapus

Dirimu yang selama ini ada di situ 
Mengapa hanya dalam sesaat
Ke tempat diriku berada
Hissatsu telepo-orto

Hingga di angkasa sana di kejauhan 
Pertemuan antara kita berdua
Tempat yang tak ada siapapun 
Hissatsu telepo-orto

( puruppipparurudaddaddaddira )

Lawanlah daya tarik dari cinta [ jump! jump! jump! ]
Hatiku sedikit saja layangkanlah [ jump! jump! jump! ]
Terbangkanlah orang yang ku suka

Melanggar peraturan dari cinta [ jump! jump! jump! ]
Tak perlu pilih cara dapatkanlah [ jump! jump! jump! ]
Ku dapatkan orang yang ku suka [ jump! jump! jump! ]

JKT48 - Baby! Baby! Baby!


I Love you baby baby baby, alihkanlah padaku
Pandangan kepada seseorang itu
Sadarilah ketukan dari diriku
Ku ingin jawaban dari rasa sayang

I Love you baby baby baby, tersenyumlah padaku
Bibir yang membuatku menjadi terpikat
Biarkanlah ku miliki dirimu walau hanya di dalam mimpi

Sebelum ku kecup aku terbangun, kelanjutannya masih tertahan
Selalu di saat-saat yang seru, hanya diriku ditinggalkan seorang diri
Padahal sebentar lagi cintaku kan tersampaikan
Pasti kan segera lepas, ku jadi ingin mengejarnya

I Love you baby baby baby, kau idola diriku
Kehadiranmu bersinar dengan terangnya
Keajaiban bertemu denganmu, ku jadi tahu arti dari hidup

I Love you baby baby baby, ku ingin memelukmu
Dengan benar berikan cahaya musim panas
Kita bagaikan sepasang kekasih, suatu saat di dalam mimpi

I Love you baby baby baby, alihkanlah padaku
Pandangan kepada seseorang itu
Sadarilah ketukan dari diriku
Ku ingin jawaban dari rasa sayang

I Love you baby baby baby, tersenyumlah padaku
Bibir yang membuatku menjadi terpikat
Biarkanlah ku miliki dirimu walau hanya di dalam mimpi

Sabtu, 28 Juli 2012

Surat Tanpa Alamat

  Apa kabar teman? Lama tak bertemu. hahaha :D padahal baru beberapa bulan lalu kita bertemu. Berbeda lokasi memang membuat segalanya menjadi merepotkan ya. Tak terasa sekarang aku sudah kelas 5, bagaimana perasaanku? Tidak terlalu membahagiakan. 
 Kamu tau, kemarin aku melihat dia lho. Hehehehe, apa kamu merindukannya? Kalau dia selalu merindukanmu :) Bagaimana tempatmu yang baru? Menyenangkankah? Kalau disini sih pasti selalu menyenangkan, semenyenangkan apa? Aku rasa kamu tau jawabannya. 
  Kemarin kamu masuk ke mimpiku kan? Hayo mengaku. Tapi disitu kamu terlihat menyedihkan, aku jadi ingin menangis jika membayangkan mimpi itu lagi. Jahat deh kamu, bilang selamat tinggal di dalam mimpi dan meminta maaf. Kamu itu ga pernah ada salah ke aku, jadi jangan pernah meminta maaf untuk sesuatu yang tidak pernah kamu lakukan.
   Kakakku pagi ini marah - marah ke aku. Huh, sebenarnya apa sih salahku ke dia? Jadi sebal deh rasanya.
  Oh ya, kamu ada dimana sekarang? Kok ga pernah ngabarin aku? Aku dan dia selalu menunggu kabarmu lho. Cepatlah berikan kami kabar, kami sangat merindukanmu. Eh, kira - kira sudah berapa banyak aku mengatakan kalau aku merindukanmu disetiap surat? 
  Kapan - kapan balas suratku dong, sekalian mengirimkan alamatmu ke aku. Kasihan Pak Pos selalu bingung mengirim suratku yang tidak beralamat tujuan ini. Sekalian balik juga ke sini, kalau perlu kamu balik lagi ke sekolah lamamu, tempat kita pertama kali bertemu. Suratnya kepanjangan ya? hehehe sorry deh. 
   Bye bye. Jangan lupa balas suratku yang ini.

***
  " Hei Iena! Cepat! Makanan sudah siap! " Kakak berteriak padaku. Aku yang sedang berjinjit sambil berusaha mencapai kotak pos yang lebih tinggi dariku di depan rumah langsung menoleh ke arahnya.
   " Sebentar Kak " Teriakku lalu berlari ke dalam rumah. Kakak menggelengkan kepala di sampingku.
  " Gadis aneh. Mau sampai kapan kamu terus mengirim surat yang tak akan pernah sampai itu? " Tanyanya sewot.
   Aku menoleh ke arahnya sambil tersenyum, " Selamanya.. "

Jumat, 27 Juli 2012

Cloud ( 4 )

  Aku dan Kesya melotot mendengar pernyataan Anggle, mulut kami setengah terbuka. " Serius tuh Gle? " Tanya Kesya meyakinkan.
  Anggle mengangguk, " Serius! duh gimana nih? "
  " Terus, kenapa kita masih di sini? Ayo buruan ke kelas! " Seruku lalu berlari ke kelas. kursi kantin yang sempat ku duduki jatuh dengan suara keras. Seisi kantin melihat kami dengan bingung. Kesya nyengir bersalah lalu ikutan lari di belakangku.
***
  " I REALLY LOVE ANGGLE "
  Aku dan Kesya melongo parah membaca tulisan yang terukir manis di meja Anggle. Reaza ikut - ikutan nyempil di antara kami dengan ekspresi tidak terima. Menganggap ia mendapatkan saingan cinta yang baru.
  " Nay, kamu lihat ga siapa yang bikin ini? " Tanya Anggle pada Nayan. Tadi Nayan yang memberikan info ke Anggle tentang ukiran itu.
   " Ga Gle. Waktu aku baru masuk kelas udah ada itu " Nayan menunjuk meja Anggle. Anggle menaikkan alisnya dengan bingung sambil memikirkan tersangka yang berani merusak mejanya. Tersangka paling utama sebenarnya udah pasti Reaza, tapi kalau ngeliat dari ekspresinya kayaknya bukan dia deh.
  " Ah! Aku ingat " Teriakku tiba - tiba yang spontan membuat tatapan mereka beralih padaku. " Tadi pagi ada anak cowok culun gitu nengokin kita Gle. Jangan - jangan dia yang buat ini "
   " Bisa jadi " Sahut Reaza ( sok ) serius. " Ciri - cirinya kayak gimana Dye? "
   Dengan terbata - bata, aku menjelaskan ciri - ciri cowok aneh tadi pagi. Reaza, Kesya, Anggle dan Nayan mendengarkan dengan serius.
   " Kayaknya dia itu Thezo deh " Kata Reaza setelah berpikir cukup lama.
   " Hah? Teko? " Refleks Kesya menyahut tanpa berpikir. Anggle langsung menghadiahinya jitakan kecil di dahi. Kesya langsung mengelus - elus korban penjitakan Anggle sambil manyun.
   " Thezo yang aneh itu ya Za? " Tanya Nayan memastikan. Reaza mengangkat bahu, mungkin menandakan " iya ".
   " Masa sih dia suka sama Anggle? " Tanyaku tak percaya.
   " Kecantikan Anggle memang luar biasa " Komentar Kesya ( sok ) kagum.
   " Udah deh. mending kita pikirin dulu yang lebih penting. " Kata Anggle kesal.
   " Apaan? "
   " Gimana cara ngehapus nih ukiran sebelum Ms. Ann ngeliat dan marah besar "

***
   Anggle menghela nafas dengan berat. Tebakannya 100 % benar. Ms. Ann marah besar melihat ukiran di meja Anggle dan langsung memarahi Reaza besar - besaran. Beliau mengira Reaza yang melakukannya. Wow, ternyata berita kalau Reaza suka Anggle sudah sampai ke telinga guru - guru. Tentu saja Reaza langsung teriak ga terima dan protes ke Ms. Ann. Alhasil kami dapat hadiah dari Ms. Ann untuk menyapu halaman sekolah sampai bersih.
   " Reaza sih. Ngapain sih pakai acara protes? " Protesku sambil manyun - manyun ga jelas. Reaza mendelik tak terima.
   " Yee, siapa suruh kamu jadi sok pahlawan ngebela aku " Balas Reaza tak terima.
   " Ditolongin bukannya bilang makasih malah dijudesin " Gumamku kesal.
  Reaza baru mau angkat suara saat tiba - tiba Kesya teriak, " HEI YANG BERANTEM DI SANA!!! UDAH SELESAI BELUM NYAPUNYA?!! "
   Aku langsung menoleh ke Kesya, " UDAAAH!!! "
   " OPER SAPUNYA KE SINI DONG!!! " Jerit Kesya ga kira - kira.
  Dengan sepenuh hati aku melempar sapuku ke Kesya ( bukan mengoper ). Kesya yang belum siap langsung kewalahan mengejar ke arah terbangnya sapu hingga tanpa sadar menabrak seseorang. Dengan gugup Kesya menoleh ke korban tabrakannya dan langsung melotot kaget. Dia bukannya....


Cloud  (3) : http://fenadye.blogspot.com/2012/06/cloud-3.html

Inilah Aku

  Aku hanyalah gadis formal yang biasa. Tak punya banyak teman dan tak banyak yang mengenalku. Percayalah, jika kau bertanya pada orang lain tentang diriku, pasti hanya segelintir orang yang menjawab. Terkadang aku ingin merubah jati diriku, aku ingin menjadi sosok terkenal di sekolah, tapi aku tak bisa karena inilah diriku.
  Selama ini aku selalu mencari sosok kesempurnaan yang utuh. Berusaha menjadi sosok berbeda yang malah berbalik menyiksa diriku. tak ada yang indah dibalik kepura - puraanku. Aku tetap menjadi sosok pasif yang biasa.
  Aku selalu berpikir hidupku ini membosankan. Tak ada hal istimewa yang terjadi di hari - hariku. Hingga kamu datang. Memberikan warna dalam hidupku, mengajarkanku betapa indahnya menjadi diri sendiri, betapa indahnya menjadi sosok pasif yang tak di kenal. Lelucon kecilmu mampu membuatku tertawa, kata - katamu mampu membuatku menjadi semangat menjalani hidup. Kamu seperti sinar dikehidupanku yang gelap. Diriku selalu bertanya - tanya, siapakah sosokmu yang sebenarnya? Apakah kamu juga pernah merasakan apa yang kurasakan sekarang? Ah, entahlah, aku tak pernah benar - benar mencoba memikirkan jawabannya.
  Kini kamu pergi. Meninggalkan jejak memori yang membekas dalam ingatan. Sosokmu yang selalu menyambutku dengan senyuman, kini menghilang dalam kegelapan yang pekat. Dimanakah kamu sekarang? sebanyak apapun aku bertanya, pertanyaanku pasti tak akan terjawab. Sekarang aku sendiri dalam dunia yang sepi ini. Apakah perpisahaan sepahit ini? yah, kamu pasti tau kenapa aku bertanya seperti itu. Aku ini memang orang yang kebanyakan bertanya.
  Sudah lama kita tak bertemu teman. Ah, apa kabarmu sekarang? Di sini aku selalu menunggu kedatanganmu dengan tangan terbuka. Hei, saat kemarin itu, apakah kamu pergi untuk melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan denganku? Memberikan warna pada hidup yang membosankan?

  Hei, aku akan memperkenalkan diriku lagi. tapi dalam sosok yang berbeda. Inilah aku, si pasif yang luar biasa :)
Hello! Welcome to Deyeo'si's Kingdom | Trifena | Thanks