Kamis, 23 Agustus 2012

Cavesunya Kavena

    Untuk : Devize Valoga

   Kamu yang sekarang entah dimana, apa kabarmu sekarang? Kenapa kamu tidak pernah kembali ke sini lagi? Aku merindukanmu lho.
   Masih ingat tidak ketika kita masih kecil, kamu sering banget nangis, sampai - sampai aku manggil kamu " Crybaby Boy " dan aku yang dengan ga tulusnya selalu berusaha ngelindungin kamu dari anak - anak nakal. Tapi sekarang sudah beda, kamu sudah jadi cowok yang kuat. Sekarang malah jadi berbalik, jadi aku yang cengeng, hahaha :D . 
   Aku masih ingat, bagaimana senyumanmu saat dulu yang selalu membuatku bersemangat sekolah, saat itu aku baru menyadari kalau aku suka kamu :p tapi aku ga tau sejak kapan aku suka kamu. Dulu kita pernah menanam bunga matahari di kebun belakang sekolah secara diam - diam dan untungnya sampai sekarangpun ga ada guru yang sadar kalau kita pernah tanam bunga matahari itu. Waktu itu kita benar - benar merawat bunga itu baik - baik, bahkan kamu sampai kasih nama bunga itu, apa waktu itu? euhm... ah! Suze! Katanya waktu itu namanya campuran dari nama kita. Dasar sok Jepang kamu. 
   Waktu kelulusan kamu memamerkan kamera slr kamu yang pertama ke aku dan dengan bangganya kamu mulai memotret apapun yang kamu anggap bagus. Waktu itu aku anggap kamu norak, tapi habis itu aku langsung nyadar kalau kamu keren banget pas lagi motret :p tatapan tajam dan serius kamu di balik lensa lalu senyum kamu saat berhasil mendapat foto yang keren. Karena aku pengen ngeliat kamu yang pas gitu terus, aku jadi minta kamu jadi fotografer aku. Ga tau-nya gara - gara keseringan motret sana sini, bikin kamu pengen jadi fotografer.
    Aku dengar - dengar sekarang kamu sudah jadi fotografer terkenal dan sering pindah kota sana sini ya? Selamat ya :) Aku juga sekarang sudah jadi model. hehehehe :) aku harap kapan - kapan kita bisa kerjasama. Kamu fotografernya aku modelnya :)
    Sudah dulu ya. Bye
Cavesunya Kavena
***
  " Sunyaka!! Udah siap belum? Ntar lagi pemotretannya di mulai " Teriak Oza dari luar ruang rias. Ave langsung membereskan kertas yang berserakan di meja riasnya menjadi satu tumpuk. Oza langsung memasuki ruang rias setelah kesal karena tidak ada sahutan dari Ave. " Udah belom Nya? "
  " Ntar lagi Za. " Kata Ave sambil membetulkan riasan rambutnya " Oh ya, gue udah berapa kali bilang sama lo Za jangan panggil gue Sunyaka! aneh tau " Protes Ave lalu berjalan keluar ruangan. Oza buru - buru mengekor Ave.
   " Biar kece Nya. Eh, lo masih suka nulis - nulis ga jelas gitu ya. Buat siapa itu? euhm.. ah! Abang lo itu kan? Yang tinggal di Australia itu " Cerocos Oza sotoy. Ave langsung mencibir.
   " Sotoy lo. " Ave berjalan dengan santai ke tempat pemotretan. " Oh ya, siapa sih fotografernya? "
   " Oh itu. Anak seumuran kita juga. namanya... duh, siapa ya tadi " Oza mengurut - urut dahinya, berusaha mengingat nama fotografer yang baru diajaknya kenalan tadi. " Oh iya! namanya Devize Valoga "
   Ave langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Oza, " Serius lo? Devize yang fotografer terkenal itu? " Tanya Ave memperjelas. Oza langsung mengangguk. " Kayaknya bakal seru " 
   Oza memiringkan kepalanya bingung, " Sunyaka!! Apa yang bakal seru? Oy! Sunyaka! "
   " Rahasia " Teriak Ave lalu menjulurkan lidahnya.

Kamis, 02 Agustus 2012

Cloud ( 6 )

  " Hei Girls!! " Sapa Kesya sambil melambaikan tangannya ke kami ( aku dan Anggle ) dan berlari ke kami. 
  " Pagi -pagi udah ceria aja. ada apa nih? kayaknya ada yang harus dibagi - bagi ke kami nih " Paksa Anggle sambil tersenyum menggoda. Kesya langsung nyengir lebar.
  " Kata Mamaku, kalau aku bisa masuk ranking 3 besar, aku bakal dibeliin nintendo DS!! " Cerita Kesya kelewat ceria. Aku melongo parah sedangkan Anggle menatapnya datar.
  " Ooh, karna itu aja " Kata Anggle cuek lalu memainkan BB-nya lagi. Kesya memanyunkan mulutnya.
  " Yee, keluargaku kan ga sekaya kamu Gle. Lima puluh juta udah kayak uang receh " Sindir Kesya. Anggle hanya mengangkat bahu cuek. Aku hanya tersenyum samar, memang sih uang jutaan termasuk murah  buat keluarga bangsawan  kayak Anggle. Liburan kemarin katanya mereka sekeluarga jalan - jalan keliling Eropa buat kelima kalinya, katanya sekalian beli gadget keluaran terbaru yang entah namanya apa ( jujur saja aku agak katro dalam ilmu teknologi )
  " Eh, bagus dong Kesh. Tapi masuk 3 besar kayaknya gampang deh buat kamu " Kataku realistis. Dengan otak seperti Kesya sih pasti gampang masuk 3 besar, cuma dia-nya aja yang kurang usaha makanya kejebak di kelas ini terus sama kami.
  " Tapi juara 3 besar satu sekolahan Dye. Mustahil! " Keluhnya dengan lemas, merasa mendapatkan nintendo DS hanya tinggal harapan saja.
  " Kalau gitu belajar lebih rajin Kesh " Nasihatku sambil menutup buku yang kubuka tadi. " Oh ya, emangnya nintendo DS itu apa sih? " Tanyaku penasaran dengan tampang polos. Detik berikutnya, Kesya dan Anggle langsung menatapku bete.
  " Dyera... sekatro apa sih kamuuu? "
***
  " Aaaaah bye bye math " Kata Reaza sambil menguap lebar. Tanpa sepengetahuan guru kami, Reaza menyempatkan diri untuk bermain di alam mimpi selama pelajaran matematika. Entah kenapa dia males banget sama pelajaran matematika yang menyenangkan ini ( bagiku ). " Gle, si Thezo masih suka neror ga? " Tanyanya pada Anggle yang sedang asyik membereskan mejanya. Aku yang duduk di belakangnya langsung pasang kuping lebar - lebar.
  Anggle menatap Reaza yang duduk di sampingnya, " Kayaknya dia udah bertobat deh Za " Jawab Anggle sambil mengangkat alisnya. Reaza langsung tersenyum lega. 
  Sekedar info, dengan segala keberuntungan yang  dipunyanya, Reaza mendapat kesempatan menjadi teman sebangku Anggle. Menurut gosip yang beredar, wali kelas kami tau kalau Reaza suka sama Anggle ( tentu saja, itu rahasia umum ) dan berubah menjadi cupid sehingga mendekatkan Reaza ke Anggle untuk kebahagian Reaza. Aku pernah bertanya ke wali kelasku terkait pemindahan tempat duduk ini dan menurut beliau ada baiknya murid didekatkan pada orang yang dia sukai untuk memotivasi belajarnya. Memang terbukti sih, tapi kasihan Anggle. Wali kelasku memang gokil nih.
  " Tapi beneran ga tuh kalau Thezo yang buat itu? " Tanyaku ragu - ragu. Sudah dua minggu ini Anggle mendapat teror cinta dari penggemar rahasianya dan Anggle hanya cuek saja menanggapinya. Berbagai hadiah yang diberikan padanya langsung di buang tanpa dibukanya terlebih dahulu. Kejamnyaaa
  " Mungkin. Aku ga seratus persen percaya sih. Ah, biarin deh. Aku ga perduli sama cinta - cintaan. Nikmati masa muda dulu " Kata Anggle yang sepertinya menusuk Reaza. Ga ada harapan kayaknya dia. Hahahahaha
  " Oh ya, si Kesya kemana nih? Ms. Ann udah masuk nih, kemana dia? " Bisik Anggle setelah melirik meja sebelahku yang pemiliknya entah kemana.
  " Katanya ke koprasi tuh " Jawabku tenang lalu mulai membereskan buku - buku yang berserakan di mejaku dan menghela nafas berat. Pelajaran Ms. Ann adalah pelajaran paling membosankan yang pernah ada.
  5 menit setelah pelajaran berlangsung, pintu kelas kami di ketuk pelan oleh seseorang. " Masuk " Perintah Ms. Ann, sedetik kemudian Kesya memasuki kelas dengan ragu - ragu. Ms. Ann menatapnya dengan tatapan menelusuri. 
  " Maaf miss saya telat. Tadi saya ke koprasi buat beli peralatan kelas " Jelas Kesya sambil menunjukkan setumpuk spidol, penghapus dan pena. Ms. Ann menatapnya sebentar lalu menyuruhnya duduk. Kesya langsung duduk di sebelahku dengan nafas naik turun, kayaknya habis lari tadi. Segitu niatnya sama pelajaran Ms. Ann.
  Kesya nyengir lalu merogoh sakunya dan mencolek bahu Anggle. Anggle langsung menoleh sedikit ke Kesya. " Nih " Kata Kesya sambil menyerahkan amplop. Anggle menerimanya dengan bingung, setelah membaca tulisan di amplop itu, dia menghela nafas dan menyurukkan surat itu dengan malas ke laci mejanya.
  Tiba - tiba aku mendapat pencerahan dan menatap Kesya dalam - dalam, " Kamu dapat itu dari siapa Kesh? " Tanyaku curiga. Tiba - tiba wajahnya langsung panik dan menggeleng - gelengkan kepala.
 " Ga... ga.. ga tau.. tadi... ee... tadi... ah! tadi nemu di koprasi " Kata Kesya sambil tertawa palsu. Aku menatapnya curiga, tau kalau dia bohong. Tapi aku ga mau memperpanjang investigasiku. 
  Sekilas aku melihat wajah Kesya memerah, seperti menyimpan sesuatu. Ah, kenapa dia harus bohong sih? Kenapa dia ga jujur saja? Siapa sih penggemar rahasia Anggle itu?  
Hello! Welcome to Deyeo'si's Kingdom | Trifena | Thanks