Minggu, 29 Juli 2012

Cloud ( 5 )

  " Thezo? " Kata Kesya sambil melotot kaget. Thezo langsung menatapnya sinis.
  " Hei, mau sampai kapan kamu nempel ke aku? " Katanya tajam. Aku, Reaza dan Anggle hanya bengong ditempat sambil menonton adegan ala drama korea yang akan lebih indah kalau pemerannya bukan Kesya dan Thezo. Refleks Kesya langsung menjauhkan diri dari Thezo dan melakukan teknik berlindung yang ia pelajari di kursus taekwondo-nya.
  " Kenapa kamu bisa ada di sini? " Tanya Kesya dengan tatapan curiga yang menusuk. Thezo menatapnya dengan tatapan yang lebih sinis.
  " Kenapa kamu nabrak aku? " Tanyanya balik " Selain itu, ini jalan sekolah. Jadi kalau aku mau lewat, itu bukan masalah untukmu kan? "
  " Jadi, kalau kamu ada urusan sekarang, kamu pergi sana! " Kata Kesya judes. Kesya memang begitu, kalau udah ga seneng langsung nyerocos aja. 
  " Ini juga udah mau pergi " Thezo balik badan dan berjalan ke toilet " Cewek judes "
  Kesya manyun - manyun ga jelas, " Udah, lanjut nyapu aja "
 Aku dan Reaza tatap - tatapan lalu geleng - geleng ga jelas. Rasanya untuk hal ini kami cocok. Aku mengangkat bahu dan lanjut menyapu sebelum Ms. Ann melihatku tak bekerja.

***
  Aku membuka pintu rumah dengan malas. Kak Varey menatap bingung ke arahku sambil menggigit sendok ice cream-nya. " Kenapa Dye? " Tanya Kak Varey bingung melihat tampangku yang berantakan banget.
  Aku meliriknya sekilas lalu menghela nafas, " Hari ini jelek banget kak "
  " Hah? cerita - cerita dong " Pinta Kak Varey lalu meletakkan mangkuk ice creamnya dan menatapku serius. Aku mengibaskan tangan dengan malas, enggan bercerita dengannya. nanti bukannya dapat solusi malah jadi bikin masalah kalau cerita ke dia. " Ga seru nih " Keluh Kak Varey sambil manyun.
  " Daripada dengerin cerita aku yang ngebosenin lebih baik kakak belajar buat ujian nanti. udah kelas 9 juga " Nasihatku sok bijak. Kak Varey memutar bola matanya lalu kembali memakan ice creamnya dan mengangkat kaki-nya ke sofa.
  Aku menghempaskan badan ke sofa di samping Kak Varey, " Nonton apa kak? "
 " Gosip biasa. Ngebosenin " Jawab Kak Varey. Aku menoleh ke dia sekilas lalu memencet - mencet tombol remote TV. 
 " Nah, mending nonton ini aja " Usulku sambil menaik - turunkan alisnya. Kak Varey mengerutkan kening saat melihat TV. Aku mempromosikan sebuah stasiun televisi yang sedang menayangkan acara perlombaan sepak bola. Kak Varey langsung merebut remote dari tanganku dan mengganti dengan channel sinetron romance.
  " Ga usah sok gaya kamu. Aku tau kok kalau kamu ga suka bola " Komentar Kak Varey dengan ekspresi datar. Aku hanya tersenyum lebar. " Ngomong - ngomong, thanks ya buat uang lima puluh ribu-nya. berguna banget "
  Mood-ku kembali jelek mengingat insiden tadi pagi yang ngerugiin banget, " Emangnya tuh uang digunain buat apa kak? "
  " Tuh " Jawabnya singkat sambil menunjuk tumpukan komik dan novel di lantai. Aku mengerutkan kening.
  " Emang lima puluh ribu cukup buat beli buku sebanyak itu? "
  " Yah kalo di gabungin sama uang tabunganku sih cukup " Kak Varey menggoyangkan kepalanya cuek. Aku mencibir lalu berjalan ke kamar. Mau online.
  Iseng - iseng, aku membuka e-mailku yang udah berbulan - bulan ku cuekin. Aku membelalakkan mata saat melihat e-mail tak di kenal tampil di inbox-ku. Udah gitu pesannya cuma satu kata pula. " Halo "
  Siapa ya?

18 komentar:

Hello! Welcome to Deyeo'si's Kingdom | Trifena | Thanks