Kamis, 17 Mei 2012

Cloud

 Aku menatap langit lagi. Bukan sesuatu yang baru aku melakukannya, sudah sebulan lebih aku selalu melihat langit. Menurutku melihat pergerakan awan itu sangat indah, seakan mereka bebas bergerak kemanapun bersama angin. Aku jadi ingin menjadi seperti awan, lembut dan menenangkan. haah, harapan sia - sia. Aku membuang muka dan kembali menatap ke depan. Menatap jalanan tanah yang sepi, hanya sekitar 4-5 orang saja yang berlalu lalang dengan gerakan sedikit terburu - buru. Berjalan di jalanan kecil begini sudah pasti memperbesar kemungkinan tertabrak orang kalau jalanan ini ramai. 
  Rambutku bergoyang mengikuti arah angin, membuatnya semakin berantakan. Dengan geram aku merapikan rambutku dan kembali berjalan. Rumahku masih jauh, tapi aku sudah terlalu capek untuk berjalan. Pelajaran olahraga tadi sudah membuat kakiku sakit, kebetulan guru olahraga kami mendapat ilham untuk mengambil nilai lari maraton. Aku melengos dan berjanji dalam hati sesampainya aku di rumah aku akan langsung merebahkan diri di kasur, apapun halangannya.
  Tiba - tiba hujan gerimis turun, menambah kekesalanku yang sudah di ubun - ubun. Gerimis ini membuatku harus berjalan lebih cepat, melupakan kepegalan kakiku. Aku melangkah sambil mengeluh, lalu berusaha menenangkan diri untuk tidak mengeluh lebih banyak lagi kalau aku tak ingin membuat kekesalanku makin meningkat. Tiba - tiba ada yang memanggil namaku. Dengan cepat aku menoleh dan menatap orang yang memanggilku. Gadis berpayung ungu yang memakai seragam sekolahku. Aku tersenyum dan berlari ke arahnya, berniat berbagi payung dengannya.

7 komentar:

Hello! Welcome to Deyeo'si's Kingdom | Trifena | Thanks