" Pagi Dye " Sapa Anggle ramah sambil melambai - lambaikan tangan dari tempat duduknya saat aku baru memasuki kelas. Aku mengerutkan kening, bingung sama kelakuan Anggle yang ga kayak biasanya.
" Eh si non pagi - pagi udah ceria aja. Tumben " Sahut Kesya yang tiba - tiba muncul dari belakangku sambil menenteng buku gambar A3. Aku langsung menoleh sebentar ke Kesya dan kembali berjalan ke mejaku. Anggle langsung memutar kursinya hingga menghadap meja kami.
" Nonton Jhefe ga kemarin? " Tanya Anggle ceria. Aku refleks mengangguk.
" Si Jhefe ganteng banget kemarin. Apalagi pas dia duet bareng si bule itu " Ceritaku dengan semangat '45 .
" Bule? Maksudnya Aqwierla? " Anggle memperjelas.
" Nah! Itu dia Aqui... apa tadi? " Tanyaku bingung.
" Lupain aja. Lanjut ceritanya " Anggle mengibaskan tangannya. Ada nyamuk lewat *krik* . Hari ini Reaza ga ikutan nebeng bergosip ria sama kami soalnya dia sedang ke luar kota demi memuaskan keinginan hatinya buat ke sana, RALAT, demi memuaskan keinginan hatinya untuk bebas dari sekolah. Sebenarnya dia lagi kena hukuman dari Mama-nya karna ada masalah di sekolah, soal kejelasannya aku ga tau, jadi dia disuruh nemenin Tante-nya buat ke luar kota. Tante-nya itu udah terkenal banget dengan kecerewetannya yang melebihi mbak - mbak sales. Tapi dia tetep dengan sumringah nerima 'tawaran' Mama-nya. Katanya soal Tante-nya itu gampang diatur, tinggal pakai penyumpal telinga, problem selesai. Kami cuma bisa geleng - geleng prihatin dan iri, hukumannya enak banget. Dengar -dengar sih Mama-nya udah tau kalau Reaza naksir Anggle makanya beliau sengaja ngasih hukuman ini biar Reaza tobat dikit karna kangen sama Anggle.
" Oh ya Gle, gimana tuh soal abang - abang yang mau ketemuan samamu? " Tanyaku penasaran. Kesya dan Anggle langsung menghentikan kegiatan masing - masing.
" Hah? Dia ngajak ketemuan? Kok ga cerita Gle? " Protes Kesya dengan ekspresi tak terima. Anggle senyam senyum cuek sok ga bersalah.
" Lagian kemarin aku telfon ga di angkat! " Anggle memainkan rambutnya sambil merengut, berusaha membuktikan dia ga salah.
" Yeee... kamu nelfonnya pas aku lagi les sih. Gimana mau ngangkat telfonnya coba? " Kata Kesya ga mau kalah.
" SMS aku dong, bilang kalau kamu lagi les "
" Memangnya penting gitu? "
" Penting dong! Kan aku ga perlu capek - capek nelfon kamu sampai 7 kali! "
" Oooh, jadi kamu memang ga ada niat buat ngasih tau aku? "
" Kala.... "
" STOOOOPPP!!! Jangan memperebutkan aku! Aku kan jadi malu " Aku berusaha menengahkan keributan ini dengan PD.
" Ge-er kamu Dye! " Sahut mereka bersamaan. Aku nyengir lebar.
" Ya udah, kapan kamu ketemu sama abang itu? "
" Besok sepulang sekolah "
" Lupain aja. Lanjut ceritanya " Anggle mengibaskan tangannya. Ada nyamuk lewat *krik* . Hari ini Reaza ga ikutan nebeng bergosip ria sama kami soalnya dia sedang ke luar kota demi memuaskan keinginan hatinya buat ke sana, RALAT, demi memuaskan keinginan hatinya untuk bebas dari sekolah. Sebenarnya dia lagi kena hukuman dari Mama-nya karna ada masalah di sekolah, soal kejelasannya aku ga tau, jadi dia disuruh nemenin Tante-nya buat ke luar kota. Tante-nya itu udah terkenal banget dengan kecerewetannya yang melebihi mbak - mbak sales. Tapi dia tetep dengan sumringah nerima 'tawaran' Mama-nya. Katanya soal Tante-nya itu gampang diatur, tinggal pakai penyumpal telinga, problem selesai. Kami cuma bisa geleng - geleng prihatin dan iri, hukumannya enak banget. Dengar -dengar sih Mama-nya udah tau kalau Reaza naksir Anggle makanya beliau sengaja ngasih hukuman ini biar Reaza tobat dikit karna kangen sama Anggle.
" Oh ya Gle, gimana tuh soal abang - abang yang mau ketemuan samamu? " Tanyaku penasaran. Kesya dan Anggle langsung menghentikan kegiatan masing - masing.
" Hah? Dia ngajak ketemuan? Kok ga cerita Gle? " Protes Kesya dengan ekspresi tak terima. Anggle senyam senyum cuek sok ga bersalah.
" Lagian kemarin aku telfon ga di angkat! " Anggle memainkan rambutnya sambil merengut, berusaha membuktikan dia ga salah.
" Yeee... kamu nelfonnya pas aku lagi les sih. Gimana mau ngangkat telfonnya coba? " Kata Kesya ga mau kalah.
" SMS aku dong, bilang kalau kamu lagi les "
" Memangnya penting gitu? "
" Penting dong! Kan aku ga perlu capek - capek nelfon kamu sampai 7 kali! "
" Oooh, jadi kamu memang ga ada niat buat ngasih tau aku? "
" Kala.... "
" STOOOOPPP!!! Jangan memperebutkan aku! Aku kan jadi malu " Aku berusaha menengahkan keributan ini dengan PD.
" Ge-er kamu Dye! " Sahut mereka bersamaan. Aku nyengir lebar.
" Ya udah, kapan kamu ketemu sama abang itu? "
" Besok sepulang sekolah "
***
" Nyan Nyan!! " Sapa Kesya ke Nayan yang lagi lewat di depan meja kami. Nayan hanya senyam senyum ke Kesya lalu ngacir ke kantin pojokan sana. Kesya kembali khusyuk ke mie rebus di hadapannya. Ia menatap tajam ke mangkuk sambil menggoyang - goyangkan sendok di mangkuk. Tempo hari dia nemuin 1 semut nyampok di mie rebusnya dan langsung ogah nerusin makannya, katanya sekarang ini dia harus ekstra serius kalau mau makan. Aku dan Anggle hanya bisa geleng - geleng prihatin, perasaan kami ga segitunya juga kalau lagi makan.
" Kursi ini kosong ga? " Tanya seseorang tiba - tiba dengan suara nge-bass sambil menunjuk kursi di samping Kesya. Kesya yang merasa keganggu dari acara khusyuk - khusyukannya menoleh dengan tampang jutek ke sampingnya dan melotot melihat orang yang nanya tadi. Bang Geza! itu lho abang kelas yang --katanya-- rada mirip sama Kazama-kun, tokoh animasi favoritnya Kesya.
Kesya langsung masang senyuman semanis mungkin, " Ga ada kok Bang. ambil aja " Kata Kesya sambil senyum - senyum mentel. Aku langsung menendang kakinya. " AAWWW!! "
" Kenapa? " Tanya Bang Geza bingung yang masih berdiri di dekat kami.
" Ga ada apa - apa kok Bang. Cuma ada SESUATU " Jawab Kesya sambil memberikan penekanan pada kata Sesuatu sambil ngelirik aku. Aku hanya mencibir cuek, malas nendang - nendang lagi. Ternyata sakit ciin.
" Udah dapat kursi belom bang? kok lama amat " Protes seorang cowok dari belakang Bang Geza. Kami langsung menoleh ke asal suara. Itu kan.... siapa sih namanya... oh iya! Thezo!
" Udah, baru aja " Kata Bang Geza sambil menatap Thezo lalu balik melihat kami, " Thanks " Katanya dengan senyuman yang --harus ku akui-- emang kece abis.
" Bang Geza cakep banget ya " Kata Kesya dengan tatapan yang berbinar - binar. Aku hanya menatapnya dalam, dari sudut manapun aku ngeliat Bang Geza, tetep aja ga ada cakep - cakepnya. aneh deh
Aku menyeruput minumanku dengan tenang, tiba - tiba terbesit dipikiranku sebuah ide. Emanglha aku pintar! Aku langsung menyeringai licik
Cloud (7) : http://fenadye.blogspot.com/2012/09/cloud-7.html
" Kursi ini kosong ga? " Tanya seseorang tiba - tiba dengan suara nge-bass sambil menunjuk kursi di samping Kesya. Kesya yang merasa keganggu dari acara khusyuk - khusyukannya menoleh dengan tampang jutek ke sampingnya dan melotot melihat orang yang nanya tadi. Bang Geza! itu lho abang kelas yang --katanya-- rada mirip sama Kazama-kun, tokoh animasi favoritnya Kesya.
Kesya langsung masang senyuman semanis mungkin, " Ga ada kok Bang. ambil aja " Kata Kesya sambil senyum - senyum mentel. Aku langsung menendang kakinya. " AAWWW!! "
" Kenapa? " Tanya Bang Geza bingung yang masih berdiri di dekat kami.
" Ga ada apa - apa kok Bang. Cuma ada SESUATU " Jawab Kesya sambil memberikan penekanan pada kata Sesuatu sambil ngelirik aku. Aku hanya mencibir cuek, malas nendang - nendang lagi. Ternyata sakit ciin.
" Udah dapat kursi belom bang? kok lama amat " Protes seorang cowok dari belakang Bang Geza. Kami langsung menoleh ke asal suara. Itu kan.... siapa sih namanya... oh iya! Thezo!
" Udah, baru aja " Kata Bang Geza sambil menatap Thezo lalu balik melihat kami, " Thanks " Katanya dengan senyuman yang --harus ku akui-- emang kece abis.
" Bang Geza cakep banget ya " Kata Kesya dengan tatapan yang berbinar - binar. Aku hanya menatapnya dalam, dari sudut manapun aku ngeliat Bang Geza, tetep aja ga ada cakep - cakepnya. aneh deh
Aku menyeruput minumanku dengan tenang, tiba - tiba terbesit dipikiranku sebuah ide. Emanglha aku pintar! Aku langsung menyeringai licik
Cloud (7) : http://fenadye.blogspot.com/2012/09/cloud-7.html