Aku menatap rumah di hadapanku dengan perasaan campur aduk. Anggota keluargaku yang lain sibuk mengangkut koper - koper besar ke mobil. Aku memanggul tas ransel besar berwarna coklat yang beratnya minta ampun. Perasaan kemarin cuma ngisi boneka aja deh.
" Hoi! Aevya! Udah masuk semua belum barang - barangmu ke mobil? " Tanya Kak Cessa membuyarkan lamunanku. Aku langsung membelalak bingung ke dia. Kak Cessa menatapku tak sabaran " Udah belum? "
" Ga tau. Tanya Mama gih " Kataku cuek. Kak Cessa melengos dan berjalan ke Mama yang sedang sibuk menghitung jumlah koper yang masuk. Aku kembali melamun dan duduk di teras.
Tak pernah ku bayangkan selama 14 tahun kehidupanku aku harus pindah seorang diri. Dari kota kelahiranku, aku harus pindah ke sebuah kota yang merupakan pusat negaraku. Nanti aku akan tinggal bersama adik mamaku atau yang biar lebih gampang nyebutnya, Tanteku. Kepindahanku sudah diurus sejak seminggu yang lalu. Waktu yang sangat singkat karna memang kepepet banget.
Seminggu yang lalu, aku diterima masuk sebuah sekolah seni di ibukota dan semua masyarakat pun tau kalau sekolah itu salah satu sekolah terbaik di negaraku dan masuknya pun susahnya udah lebih dari kelewatan. Kak Cessa selalu bilang kalau aku bisa masuk situ karena keajaiban katanya " Mana mungkin orang seceroboh dan sebodoh kamu bisa masuk situ kalau bukan karna keajaiban ". Agak sakit hati dengarnya, Kak Cessa memang orang yang ceplas ceplos banget.
Waktu Papaku bilang kalau aku diterima di sana, aku langsung menjerit gila - gilaan sampai anjing tetangga gong - gong ga jelas karna di kira ada " sesuatu " yang mencoba mengganggunya #lebay. Tapi setelah itu aku langsung galau habis - habisan pas nyadar kalau aku harus pisah sama teman - temanku di sekolah lamaku. Aku sengaja ga cerita - cerita ke mereka soal kepindahanku, bahkan sampai sekarang mereka ga tau kalau aku udah ngundurin diri dari sekolah dan pindah ke luar kota. Biarlah wali kelas saja yang bilang, biar jadi kejutan.
Aku sebenarnya takut. Aku takut dengan masa depanku sendiri, apa yang akan ku dapat setelah aku melewati hari ini, setiap hari aku berpikir begitu. Aku takut kalau pilihanku salah, aku takut harus kehilangan sesuatu, dan aku takut untuk gagal dalam sesuatu. Tapi, sekarang, aku sudah satu langkah lebih dekat dengan mimpiku, aku tak boleh mundur lagi, kalau aku mundur sekarang, maka mimpi akan tetap menjadi mimpi.
Aku menarik nafas dalam - dalam dan bangkit berdiri, " Aevya! Sudah siap belum? Pesawat berangkat sejam lagi lho. Kita belum check in nih! " Teriak Mama dari dalam mobil. Aku tersenyum dan berlari ke mobil.
" Sudah Ma! Aevya sudah siap "
Hei, Lihat saja nanti, aku pasti bisa mencapai mimpiku walaupun berat. Akulah Aevya Saveyasha, Calon ahli seni di masa depan :)
Haha, namanya unik juga. '-' Maaf comment, iseng2 tadi buka blogmu. Hehe. (liat lirik lagu)
BalasHapushahaha :D kece kan? Lirik lagu?
HapusIya, keren :D iya, yg baby3x tu Fena .-. #gubrak
Hapusasiiik, lagunya memang kece Rom :p
HapusIyaa, apa kamu bisa buat nama lagi? Hehe, ckup oklah Fena. :D
Hapusbuat nama? bisa bisa :p
HapusHoho, oklah2.. '-'
Hapusngomong - ngomong nama buat apa?
HapusGak ada apa2 sih, aku kn cuma nanya bisa ato gak. '-'
Hapusooh, ya deh
HapusJangan marahlah.. #eeh
Hapusga marah kok
HapusOhh, oklah.
Hapus